Skip to main content

Kelas Online SDN Layungsari 2, Kamis 14 Mei 2020

Perjuangan Jenderal Sudirman

Jenderal Sudriman yang bernama asli Raden Soedirman lahir di Purbalingga, Jawa Tengah pada 24 Januari 1916 dari orang tua bernama Karsid Kartawiraji dan Siyem, memiliki seorang saudara bernama Muhammad Samingan. Istrinya bernama Alfiah dan memiliki 7 orang anak. Tempat kelahirannya tepatnya berada di Bodas Karangjati, Rembang. Ia tidak dibesarkan oleh orang tua kandungnya melainkan diadopsi oleh pamannya yang seorang camat bernama Raden Cokrosunaryo, agar mendapatkan kehidupan yang lebih mapan.

Pada 22 Desember 1948, Jenderal Sudirman memutuskan meninggalkan Yogyakarta untuk berperang dengan Belanda lewat strategi perang gerilya pada masa agresi militer Belanda II. Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), saat itu Jenderal Sudirman dalam keadaan sakit menderita TBC (Tuberculosis).

Di mana paru-paru Jenderal Sudriman hanya berfungsi 50 persen. Meski sakit, tidak mengalahkan semangat Jenderal Sudirman untuk berjuang melawan Belanda. Strategi Perang gerilya yang dilakukan Jenderal Sudirman dan pasukannya merupakan sebuah respon atas Agresi Militer Belanda II. Belanda yang kembali masuk ke Indonesia terutama di Pulau Jawa pada 14 Desember 1948 dan melakukan penyerangan diberbagai wilayah. Di Yogyakarta, Belanda menyerang Pangkalan Udara Maguwo dan selanjutnya menyerang lewat darat. Pada 19 Desember 1948, Yogyakarta mampu dilumpuhkan dan dikuasai pasukan Belanda.

Saat menjalankan strategi perang gerilya, Jenderal Sudirman harus ditandu dengan berpindah-pindah tempat dan keluar masuk hutan. Menghilang dan menyerang dengan tiba-tiba. Bergerak, menyusup, kemudian muncul secara tiba-tiba. Jenderal Sudirman tidak bisa memimpin secara langsung pasukannya saat berperang karena kondisinya. Ia memimpin lewat pemikiran dan motivasi untuk pasukannya.

Sakit TBC yang diderita Jenderal Sudirman semakin parah dan Jenderal Sudirman harus dirawat di rumah sakit. Pada 29 Januari 1950, Jenderal Sudirman meninggal di Magelang pada usia 34 tahun. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki Yogyakarta. Pada tahun 1964, Pemerintah Indonesia menjadikan Jenderal Sudirman pahlawan nasional lewat Surat Keputusan (SK), 10 Desember 1964. Kita bisa meneladani jiwa patriotisme dan cinta tanah air yang dimiliki oleh Jenderal Sudirman. Jenderal Sudirman tidak pernah gentar saat melawan penjajah Belanda. Jenderal Sudirman memimpin pasukan langsung di garis terdepan, bahkan ketika Jenderal Sudirman tengah mengalami sakit.

Kini terdapat Beberapa koleksi jejak-jejak sejarah Jenderal Sudirman di museum Vredeburg yang menjadi saksi dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia seperti

  1. Keris Kiai Slamet
  2. Kendil Dalung
  3. Sarung Keris
  4. Sepatu
  5. Meja dan Kursi Tamu
  6. Tempat Tidur
  7. Perlengkapan Dapur
IPS (Kamis)
Pertanyaan
1. Apa yang bisa kita teladani dari perjuangan Jenderal Sudirman?

2. Bagaimana strategi perang Jenderal Sudirman ketika melawan Belanda?

3. Tuliskan beberapa koleksi jejak-jejak sejarah Jenderal Sudirman di museum Vredeburg yang menjadi saksi dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia!

SBK (Jumat)
Gambarlah poster ucapan selamat hari raya idul fitri dalam suasana saat ini

Laporan kegiatan Ramadhan ( Sabtu)
Lengkapilah laporan kegiatan ramadhanmu hingga tanggal 20 Ramadhan 1441 H

Comments

Popular posts from this blog

PAPAN PENGUMUMAN Pendaftaran Peserta Didik Baru SMP SWASTA

KUMPULAN BROSUR DIGITAL PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU SMP DI KOTA BOGOR Berkaitan dengan wabah covid 19, dan tidak adanya penyelenggaraan brosur PPDB maka seluruh brosur yang dikirimkan oleh pihak sekolah swasta di simpan disini untuk menjadi acuan Bapak dan Ibu Wali Kelas dalam memilih sekolah lanjutan. per 11 Mei 2020 PPDB ke SMP Negeri belum ada jadwalnya dan akan dibuatkan informasi serupa setelah ada pengumuman resmi. Disclaimer: Halaman ini hanya sebagai pengganti papan pengumuman sekolah dan tidak dimaksudkan untuk iklan komersial sekolah swasta. Seluruh sekolah dipersilahkan mengirim e-brosur kepada kami dan akan diposting sesuai tanggal pengiriman.   ---------------------------------------------------------------------------------- SMP PGRI I KOTA BOGOR  (pengumuman diterima 19-04-2020 Via Ibu Hani)   ----------------------------------------------------------------------------------  SMP PGRI 11 KOTA BOGOR  (pengumuman diterima 4-05-2020 Via Ibu Irm

Kelas Online SDN Layungsari 2, Kamis 18 Maret 2020

Bacalah Wacana dibawah ini untuk menjawab soal di Quizziz kamu  Si Hitam Oleh Diana Karitas Kak Irma mendapati adiknya, Rina menangis tersedu di teras rumah. Kak Irma yang baru pulang kuliah segera memeluk adiknya yang masih kelas enam itu. Keadaan rumah terlihat sepi, tidak seperti biasanya. Ia tahu ayah dan ibu masih di kantor, tetapi biasanya keadaan rumah tidak sesepi ini. “Kenapa, Dik?” tanya Kak Irma. Rina tak segera menjawab. Ia malah tersedu semakin keras. Mbak Tati, yang biasa menemani Rina bergegas datang menghampiri mereka memasuki pekarangan rumah. Mbak Tati tampak terengah dan berkeringat.   “Ada apa, Mbak? Mbak Tati dari mana? Mengapa Rina ditinggal sendiri di rumah?” tanya Kak Irma tanpa melepas pelukannya kepada adiknya.   “Ini, Kak Irma. Si Hitam tidak pulang sedari tadi. Saya tadi berusaha mencarinya ke seluruh komplek ini. Tetapi saya tidak menemukannya,” jawab Mbak Tati dengan wajah panik. Segera Kak Irma tersadar. Rumah yang sepi, tidak

Kelas Online SDN Layungsari 2, Jum'at 15 Mei 2020

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ    Marilah berdo'a sebelum belajar anak-anakku... رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا وَارْزُقْنِيْ فَهْمًا رَضِتُ بِااللهِ رَبَا وَبِالْاِسْلاَمِ دِيْنَا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيَا وَرَسُوْلاَ رَبِّ زِدْ نِيْ عِلْمًـاوَرْزُقْنِـيْ فَهْمًـا  Membuat Poster Selamat Idul Fitri 1441 H Alhamdulillah pembelajaran telah selesai, sebelum belajar diakhiri marilah kita berdo'a رَبَّنَا انْفَعْنَا بِمَاعَلَمْتَنَا الَّذِيْ يَنْفَعُنَا وَزِدْنَا عِلْمًا وَالْحَمْدُلِلّٰهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن ‎ وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ